Ketika perang sekte antara Sunni dan Syiah di Suriah dan umumnya Timur Tengah yang sebenarnya disebabkan politik perebutan pengaruh antara Wahabi paham yang dianut Arab Saudi dengan didukung oleh AS dan Israel dengan Syiah, paham yang di anut Iran yang dianggap ancaman terbesar.
Ketika dunia terancam oleh pertumbuhan gerakan radikal yang banyak
berideologi Wahabi, tapi di Indonesia, gerakan radikal tersebut mendapat
perlawanan yang cukup keras. Orang-orang yang coba ingin mengganti
dasar negara ini rupanya keteteran, tidak sadar bahwa yang mereka lawan
adalah mayoritas di negeri ini, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dengan wajah
Islam kebangsaannya.
Ketika mereka membawa-bawa konflik diluar baik Anti Ahmadiyah, Anti
Syiah, Anti Kristen dan lain-lain tapi berkat kesadaran umat Islam yang
memegang teguh bahwa Islam itu bukan arab dan tidak harus sama dengan
arab, Islam Indonesia islam yang mempunyai ciri khas, dengan tradisi
keislaman yang menjunjung tinggi budaya, sehingga gerakan radikal di
negeri ini mampu di bendung.
Andai ormas NU dengan sikap Tawasuth, Tasamuh dan Tawazun berkembang di seluruh dunia, yakinlah Islam itu akan makin terlihat sebagai Islam Rahmatan lil Alamin. Mari dukung terus perdamaian, jauhkan keluarga kita dari ideologi radikal. (*/)
Andai ormas NU dengan sikap Tawasuth, Tasamuh dan Tawazun berkembang di seluruh dunia, yakinlah Islam itu akan makin terlihat sebagai Islam Rahmatan lil Alamin. Mari dukung terus perdamaian, jauhkan keluarga kita dari ideologi radikal. (*/)
Sumber : Kongkow Bareng GUS DUR
0 komentar:
Posting Komentar