Pages

Selasa, 18 Februari 2014

Ketika Gerakan Radikal Tidak Berdaya di Indonesia

Ketika di banyak negara muslim, gerakan islam radikal makin menguat bahkan berani melawan pemerintahan yang sah, baik di Pakistan, Afghanistan, Irak, dan lainnya. Di negara Eropa pertumbuhan umat Islam sangat cepat, tapi pertumbuhan Islam radikalnya pun cepat membuat citra Islam dibenua Eropa pun tercoreng, membuat pusing pemerintah disana.

Ketika perang sekte antara Sunni dan Syiah di Suriah dan umumnya Timur Tengah yang sebenarnya disebabkan politik perebutan pengaruh antara Wahabi paham yang dianut Arab Saudi dengan didukung oleh AS dan Israel dengan Syiah, paham yang di anut Iran yang dianggap ancaman terbesar. 
 
Ketika dunia terancam oleh pertumbuhan gerakan radikal yang banyak berideologi Wahabi, tapi di Indonesia, gerakan radikal tersebut mendapat perlawanan yang cukup keras. Orang-orang yang coba ingin mengganti dasar negara ini rupanya keteteran, tidak sadar bahwa yang mereka lawan adalah mayoritas di negeri ini, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dengan wajah Islam kebangsaannya. 
 
Ketika mereka membawa-bawa konflik diluar baik Anti Ahmadiyah, Anti Syiah, Anti Kristen dan lain-lain tapi berkat kesadaran umat Islam yang memegang teguh bahwa Islam itu bukan arab dan tidak harus sama dengan arab, Islam Indonesia islam yang mempunyai ciri khas, dengan tradisi keislaman yang menjunjung tinggi budaya, sehingga gerakan radikal di negeri ini mampu di bendung.

Andai ormas NU dengan sikap Tawasuth, Tasamuh dan Tawazun berkembang di seluruh dunia, yakinlah Islam itu akan makin terlihat sebagai Islam Rahmatan lil Alamin. Mari dukung terus perdamaian, jauhkan keluarga kita dari ideologi radikal. (*/)

Sumber : Kongkow Bareng GUS DUR

0 komentar:

Posting Komentar