TOR SEKOLAH ANSOS PMII CABANG
1.
Mentalitas
manusia yang berkodrat sebagai mahluk sosial yang kemudian memunculkan baberapa
keinginan untuk melakukan proses refleksi sebagai media agar lebih jauh bisa
memahami eksistensi individu manusia dan yang seringkali menjadi pertanyaan
mendasar adalah apa yang akan dilakukan oleh Manusia sebagai mahluk sosial.
2.
Dengan
melihat pada skala Karakteristik dasar kebangsaan. Yang hampir keseluruhan
terbentuk melalui kultur dasar agraris yang telah mengalami
pergeseran-pergeseran apakah itu dari hasil rekayasa sosial yang terstruktur
atau bergeser melalui tekanan struktur sosial pasca imperialis. Hal ini yang
kemudian tumbuh menjadi identitas dan alasan yang paten bagi setiap bentuk atau
model gerakan baik yang dilakukan oleh struktur Negara ataupun oleh gerakan
nonstruktural, yang semuanya berlable pembangunan dan peningkatan taraf
kehidupan bangsa.
3.
Berangkat
dari asumsi dasar yaitu memahami Nilai Dasar Pergerakan. Dengan memehami
beberapa unsur gerakan Dimulai dari gerakan struktur administratif, gerakan
intelektual, gerakan politik sampai pada unsurdasar gerakan sosial
kemasyarakatan, tentunya yang menjadi modal utama adalah karakter gerakan yang
kuat dalam melakukan keberpihakan, hal ini yang kemudian seringkali menjadi
keluhan, yaitu tentang lemahnya bangunan garakan yang masih belum seimbang
dengan syarat mental dan karakter keberpihakan.
4.
Lebih
di kerucutkan lagi dengan melihat struktur bangunan dasar khususnya dari
bangunan struktur pendidikan yang sudah seharusnya lebih di perkuat pada
peningngkatan sisi kepekaan terhadap masalah-masalah sosial kemasyarakatan
(sosial budaya, sosial politik, sosial ekonomi, dll) dan pemahaman akan fungsi
dan peran, ketika harus melakukan penyesuaian terhadap keberagaman dinamika
sisoal, akan tetapi struktur pendidikan seringkali hanya menyajikan
definisi-definifi teoritis tanpa melakukan fungsi produktifitas sosial yang
berpihak.
Target
1.
Terciptanya
sosok kader yang memiliki keprofesionalan dan mumpuni dalam hal aksi
kerja-kerja gerakan khususnya dalam hal penganalisaan masalah & kerja-kerja
lapangan yang mengarah pada proses perubahan.
2.
Terciptanya
sosok kader yang mempunyai semangat dan militan terhadap konsistensi organisasi
PMII sebagai organ gerakan yang selalu haus akan perubahan yang ditandai dengan
adanya produk kerja-kerja gerakan sesuai yang terkandung dalam NDP PMII.
Tujuan
1.
Pembentukan
karakter gerakan yang kuat.
2.
Peserta
mampu menganalisa dan memahami orientasi kerja-kerja gerakan jangka panjang
sebelum menjatuhkan Pilihan/keputusan terhadap satu pilihan agenda gerakan yang
akan dilakukan.
3.
Peserta
mampu menganalisa dan memahami orientasi dasar ketika dihadapkan pada suatu
masalah yang menuntut untuk segera diselesaikan, sebelum menjatuhkan keputusan
terhadap satu pilihan action/program.
4.
Peserta
mampu mendiskripsikan kondisi antropologis, sosiologis komunitas serta
masalah-masalah berdasarkan riwayat dan hubungan struktural didalam sitem dan
mengidentifikasi faktor-faktor serta pihak-pihak yang turut andil dalam
melanggengkan masalah.
SASARAN
Kader PMII Cabang kota Malang,
dari masing-masing komisariat dan rayon-rayon secabang kota Malang dengan
batasan minimal Semester yaitu semester 4 (empat) atau 5 (lima)
STRATEGI DAN METODOLOGI
PELAKSANAAN
1.
shering bersama untuk penyatuan
persepsi tentang pelaksanaan sekolah ansos
2.
diskusi dan tukar pengalaman
3.
belajar dari pengalaman
mesing-masing individu dan memperbandingkan dengan kondisi lapangan (realitas
sosial)
METODOLOGI
Beberapa tahap dari Metodologi
dalam pelaksanaan yang akan mulai tahap awal sampai pada tahap Rencana Tindak
Lanjut adalah:
1.
Bina Sasana
Peserta diajak untuk memahami tujuan dari kehadiran dan kesadaran atas
kehadiran pada agenda tersebut
2.
Prakondisi
Merefleksikan kebutuhan dasar pelaksanaan sekolah ansos
Perumusan kebutuhan
3.
Pelaksanaan
ALUR PRA PELAKSANAAN
SEKOLAH ANALISA
SOSIAL
No |
Agenda
|
Materi
|
Sub
Materi
|
Tujuan
|
01
|
BINA SUASANA |
Memahami
forum
|
Ä
Siapa
yang Berkumpul?
Ä
Apa
yang menyebabkan berkumpul?
Ä
Mengapa
berkumpul?
Ä
Untuk
apa berkumpul?
|
Peserta
memahami tujuan dari pertemuan yang akan diagendakan bersama
|
02
|
PRA KONDISI
|
Merefleksikan
kebutuhan dasar pelaksanaan sekolah ansos
|
Ä
Memahami
kondisi realitas dan dinamika sosial internal dan ekternal dari pengalaman
masing-masing peserta
|
Menemukan
kebutuhan akan pelaksanaan sekolah ansos
|
Perumusan
kebutuhan
|
Ä
Menemukan
target, tujuan pelaksanaan sekolah ansos
Ä
Menentukan,
merumuskan dan mensistimatikakan materi sekolah ansos
Ä
Menentukan
skala pertemuan (tatap muka)
Ä
Menemukan
metodologi peleksanaan sekolah ansos
|
Terbangunnya
kebutuhan atas kesamaan persepsi terhadap pelaksanaan sekolah ansos
Munculnya
tanggung jawab bersama untuk pelaksanaan sekolah ansos
|
||
03
|
PELAKSANAAN
|
Analisa
diri
|
Ä
Melaksanakan
belajar bersama dari beberapa materi yang telah disepakati pada proses
perumusan kebutuhan
|
|
Rencana
tindak lanjut
|
Ä
Meng
evaluasi dan merefleksikan hasi-hasil pertemuan (tatap muka)
|
|
0 komentar:
Posting Komentar